KACANG TANAH



Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea, L.) merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika, khususnya dari daerah Brazilia (Amerika Selatan). Awalnya kacang tanah dibawa dan disebarkan ke benua Eropa, kemudian menyebar ke benua Asia sampai ke Indonesia.

Dalam dunia tumbuhan, tanaman kacang tanah diklasifikasikan sebagai berikut
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Arachis
Spesies : Arachis hypogaea, L.

Tanaman kacang tanah dapat tumbuh pada daerah tropik, subtropik, serta daerah temperate pada 40˚LU-40˚LS dengan ketinggian 0-500 meter di atas permukaan laut. Kondisi tanah yang mutlak diperlukan adalah tanah yang gembur. Kondisi tanah yang gembur akan memberikan kemudahan bagi tanaman kacang tanah terutama dalam hal perkecambahan biji, kuncup buah, dan pembentukan polong yang baik (Pitojo, 2005).

Menurut Marzuki (2007) kacang tanah menghendaki keadaan iklim yang panas tetapi sedikit lembab, yaitu rata-rata 65-75% dan curah hujan tidak terlalu tinggi, yaitu sekitar 800-1300 mm/tahun. Curah hujan yang terlalu tinggi menyebabkan bunga sulit diserbuki dan zona perakaran terlalu lembab sehingga menyuburkan pertumbuhan cendawan dan penyakit yang menyerang polong.
Pada waktu berbunga tanaman kacang tanah menghendaki keadaan yang cukup lembab dan cukup udara, sehingga kuncup buah dapat menembus tanah dengan baik dan pembentukan polong dapat berjalan secara leluasa, sedangkan pada saat buah kacang tanah menjelang tua, tanah harus diupayakan menjadi kering. Apabila tanah terlalu basah, sebagian polong kacang tanah akan membusuk dan kualitasnya bisa menjadi kurang baik (Wijaya, 2011).

Tanaman kacang tanah menghendaki sinar matahari yang cukup. Kacang tanah berdasarkan tipe fotosintesisnya merupakan tanaman C3. Kanopi kacang tanah responsif terhadap peningkatan intensitas cahaya matahari terutama saat pembungaan. Intensitas cahaya yang rendah pada saat pembungaan akan menghambat pertumbuhan vegetatif dan intensitas cahaya yang rendah pada saat pembentukan ginofor akan mengurangi jumlah ginofor. Disamping itu rendahnya intensitas penyinaran pada masa pengisian polong akan menurunkan jumlah dan berat polong serta meningkatkan jumlah polong hampa (Adisarwanto, 2000).

Deskripsi Kacang Tanah Varietas Kidang
Saat ini telah tersebar berbagai varietas kacang tanah unggul dengan produktivitas tinggi, kualitas biji yang baik, berumr genjah, dan tahan terhadap serangan hama penyakit. Varietas kidang merupakan varietas unggul yang sudah ditanam di Indonesia (Ditjen Pertanian Tanaman Pangan, 2010). Varietas kidang berasal dari hasil seleksi keturunan persilangan Schwarz-21/Small Japan yang dilepas pada tahun 1950 oleh Balai Penyelidik Teknik Pertanian Bogor.

Kacang tanah varietas kidang memiliki warna batang dan daun hijau dengan warna bunga kuning dan ginofor berwarna ungu.Produktivitas rata-rata varietas kidang adalah 1,8 ton per hektar dengan umur panen 100 hari dan rendemen 60-70% dari polong. Biji vaietas kidang berwarna merah tua dengan berat 100 biji adalah 49 gram. Kandungan protein dalam biji varietas kidang adalah 29% dan kandungan lemak sebesar 49%. Varietas kidang tahan terhadap penyakit layu (Pseudomonas solanaearum) namun peka terhadap penakit karat daun (Puccinia arachidis) dan penyakit bercak daun (Cercospora sp).

Fase Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Tanah
Penandaan fase tumbuh kacang tanah didasarkan pada pertumbuhan jumlah buku pada batang utama dan perkembangan bunga hingga menjadi polong masak, serta buku-buku pada batang utama yang telah berkembang penuh. Pada fase vegetatif sebagian besar karbohidrat yang dihasilkan oleh tanaman dari hasil fotosintesis digunakan untuk pembelahan, perpanjangan, dan deferensiasi sel sehingga terjadi pertumbuhan ke atas pada tubuh tumbuhan Fase vegetatif berlangsung sejak biji berkecambah hingga kanopi (tajuk) mencapai maksimum.

Fase reproduktif ditandai dengan adanya bunga, buah dan biji. Pembungaan pada kacang tanah dimulai pada hari ke-27 sampai ke-32 setelah tanam yang ditandai dengan munculnya bunga pertama. Bunga yang berhasil menjadi polong biasanya hanya bunga yang terbentuk pada sepuluh hari pertama sejak bunga pertama muncul. Bunga yang muncul selanjutnya sebagian besar akan gugur sebelum menjadi ginofor. Ginofor (tangkai kepala putik) muncul pada hari ke-4 atau ke-5 setelah bunga mekar, kemudian akan memanjang, serta menuju dan menembus tanah untuk memulai pembentukan polong. Pembentukan polong dimulai ketika ujung ginofor mulai membengkak, yaitu pada hari ke-40 hingga hari ke-45 setelah tanam atau sekitar satu minggu setelah ginofor masuk ke dalam tanah (Kasno, 2007). Unsur Ca sangat dibutuhkan tanaman kacang tanah pada fase generatif. Ketersediaan unsur ini sangat berpengaruh pada produktivitas tanaman dalam menghasilkan kacang. Unsur Ca bisa dipenuhi dari penambahan kapur pertanian atau dolomit pada umur 4 MST.

Jarak Tanam dalam Hubungannya terhadap Produksi Kacang Tanah
Ketersediaan air, hara, cahaya sebagai sumberdaya yang menunjang pertumbuhan dan produksi tanaman sifatnya terbatas. Reaksi terhadap keterbatasan sumberdaya dan pengaruh faktor yang dimodifikasi pada pesaing menimbulkan persaingan antar individu tanaman. Hal ini berkaitan dengan adanya persaingan dalam penggunaan hara, air, cahaya dan ruang tumbuh. Persaingan antar individu tanaman akan menghambat laju perumbuhan tanaman tersebut. Persaingan antar individu tanaman dalam memperoeh unsur hara erat kaitannya jumlah populasi tanaman yang tidak tepat. Untuk menanggulangi persaingan antar tanaman dapat dilakukan penerapan jarak tanam yang tepat (Adisarwanto, 2000).

Menurut Halim (2004), setiap tanaman menghendaki tingkat kerapatan tanam yang berbeda-beda. Jarak tanam diatur berdasarkan sifat tanaman dan disesuaikan dengan faktor lingkungan yang ada sehingga diperoleh jumlah produksi yang semaksimal mungkin, pada umumnya produksi per satuan luas dapat ditingkatkan dengan cara penambahan kepadatan tanam sampai batas optimum, sedangkan penambahan kepadatan tanam di atas optimum akan menurunkan produksi tanaman. Jarak tanam akan mempengaruhi efektivitas penyerapan unsur hara oleh tanaman. Semakin rapat jarak tanam semakin banyak populasi tanaman per satuan luas, sehingga persaingan hara antar tanaman semakin ketat. Akibatnya pertumbuhan tanaman akan terganggu dan produksi per tanaman akan turun.

Pemanfaatan air dan unsur hara secara optimal dapat mengurangi kompetisi antar tanaman. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengatur jarak tanam kacang tanah. Pengaturan jarak tanam kacang tanah, diharapkan secara sinergis positif menciptakan kondisi yang kondusif untuk pertumbuhan yang pada gilirannya hasil tanaman dapat lebih meningkat mendekati potensi hasil tanaman kacang tanah yang optimal.

Penelitian yang dilakukan Yaqin (1997) dengan menanam sejumlah varietas kacang tanah pada beberapa jarak tanam menunjukkan ahwa jarak tanam 40 cm x 20 cm dengan populasi 125.00 tanaman/ha memilki pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah. Pengaturan jarak tanam dapat dilakukan dengan memanipulasi jarak antar barisan dan jarak dalam barisan. Semakin lebar jarak tanam dalam baris kacang tanah, jumlah polong isi per tanaman makin banyak. Jumlah polong isi terbanyak dicapai pada jarak tanam 40 x 30 cm, dan jumlah polong isi paling sedikit dihasilkan pada jarak tanam 40 x 5 cm.
Manfaat Kacang Tanah pada Kesehatan 
 
Kacang tanah atau yang dalam bahasa ilmiahnya dikenal dengan sebutan arachis hypogea dikenal dengan banyak sebutan. Beberapa orang lebih menyukai memanggilnya dengan ‘kacang’, sekedar itu. Kacang tanah kini dapat Anda nikmati dalam beragam sajian, dari selai hingga sambal. Selain rasanya yang nikmat, manfaat kacang tanah bila dikonsumsi pun perlu Anda ketahui.

1. Menurunkan berat badan
Suatu penelitian yang dilakukan oleh O’Byrne DJ berhasil mengungkapkan bahwa mengkonsumsi kacang selama enam bulan, mampu menurunkan berat badan partisipan sebesar tiga kilogram. Dalam penelitian ini partisipan merupakan wanita yang telah memasuki masa menopause. Kondisi ini terjadi karena terdapat penurunan kadar kolesterol jahat dalam tubuh partisipan, setelah melakukan diet dengan mengonsumsi makanan rendah lemak tak jenuh tunggal yang kaya akan kandungan asam oleat kacang.
Penelitian tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Alper CM yang mengungkapkan bahwa memakan kacang mampu membuat Anda merasa puas sehingga mengurangi keinginan Anda untuk ngemil camilan yang lain. Penelitian yang dilakukan oleh Alper ini juga menambahkan bahwa mengkonsumsi kacang, membuat tubuh Anda menyerap 66 persen energi yang dikandung oleh kacang namun tak lantas menaikkan berat badan Anda meskipun hanya satu kilogram.
Selain itu, kandungan protein dan lemak tak jenuh tunggal yang dimiliki oleh kacang, mampu memicu meningkatkan pelepasan energi tubuh hingga 11 persen setelah mengkonsumsi kacang selama 19 minggu.

2. Kesehatan jantung
Penelitian yang dilakukan oleh Guasch-Ferre menyimpulkan bahwa pemberian suplemen yang mengandung kacang kepada 7.216 pria dan wanita berusia 55 hingga 80 tahun mampu mengurangi peluang Anda terserang penyakit kardiovaskuler hingga 34 persen karena kandungannya yang kaya akan magnesium, yang diyakini mampu mengatasi kanker, jantung dan penyakit lain yang dapat menyebabkan kematian.
Hal ini didukung suatu studi yang menambahkan bahwa mengonsumsi kacang selama 30 minggu, mampu menurunkan trigliserida sebesar 24 persen serta menaikkan kadar magnesium dalam tubuh yang mampu menurunkan risiko paparan penyakit kardioveskuler terhadap tubuh Anda.

3. Kesehatan empedu
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tsai CJ terhadap beberapa partisipan yang baru-baru saja menunjukkan gejala-gejala terserang batu empedu menunjukkan bahwa secara rutin mengkonsumsi kira-kira lima ons kacang tiap minggu, berhasil menurunkan peluang para partisipan tersebut terserang batu empedu. Dibandingkan dengan yang mengkonsumsi kurang dari satu ons selama satu bulan, atau bahkan tidak mengkonsumsinya sama sekali.
Umumnya, batu empedu terjadi karena adanya penumpukan kolesterol pada empedu Anda. Namun kacang memiliki kandungan yang mampu mengendalikan kadar kolesterol dalam tubuh. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lokko P, yang menambahkan bahwa mengkonsumsi secara rutin selama delapan minggu, mampu menurunkan kadar kolesterol total (7.2 persen) dan trigliserida (20 persen) dalam tubuh.

Adapun dampak negatif yang tidak boleh di komsumsi banyak. kacang tanah sebaiknya dikonsumsi dalam takaran tertentu per harinya. Beberapa literatur mengatakan bahwa konsumsi kacang tanah dengan takaran berlebihan justru dalam menurunkan kadar mineral dalam tubuh Anda hingga meningkatkan risiko Anda terserang gagal ginjal.

Bahaya kacang tanah yang dapat berdampak pada kesehatan tubuh kita rupanya amatlah beragam. Mungkin saja ada dari beberapa daftar di bawah ini yang belum pernah kita ketahui ternyata bisa disebabkan hanya dengan mengkonsumsi kacang tanah secara asal. Pada dasarnya kandungan kacang tanah memiliki nutrisi melimpah namun jangan lupa pula untuk memperhatikan porsi serta cara penyajian yang sehat demi menghindari beberapa daftar penyakit yang mengancam :

1. Kontaminasi mikroba
Pada umumnya kacang tanah masih sama sejenis dengan ragam tanaman polong yang mana memiliki tekstur tidak begitu keras untuk menjadi bahan makanan. Namun dengan kondisi tanaman ini yang memiliki biji untuk dijadikan bahan makanan justru terletak pada bawah tanah maka sangatlah rentan terhadap ragam paparan mikroba.

Hal ini didukung dengan suasana bawah tanah yang biasa lembab dan jauh dari sinar matahari dan juga kulit kacang yang tidak begitu kuat maka sangat mungkin untuk justru menjadi tempat sembunyi beberapa jenis mikroba berbahaya. Dan hal ini dapat menimbulkan penyakit bagi tubuh jika faktor higienitas tidak benar-benar diperhatikan secara serius saat menyantap jenis bahan makanan yang satu ini.
Beberapa jenis mikroba yang pernah ditemukan dalam kacang tanah:

  • Kelompok bakteri Salmonella
  • Kelompok parasit jamur beracun
2. Demam typhoid
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya bahwa kacang tanah berpotensi menjadi tempat berkembang kelompok bakteri jenis Salmonella. Jadi ancaman kesehatan yang sering menyertai yakni seputar mengenai gejala demam typhoid jika memang cara konsumsi jenis makanan ini tidak benar dalam proses kebersihannya. Secara penularan dan penyebaran jenis demam yang satu ini juga erat sekali kaitannya dengan rendahnya higienitas yang utamanya berkaitan dengan bahan makanan yang dikonsumsi.
Pengobatan demam yang satu ini biasa dengan pemberian resep antibiotik, penurun panas dan juga menjaga asupan pasien dengan ragam makanan yang lembut sehingga tidak membahayakan bagi sistem cerna yang sedang dalam kondisi lebih lemah dibanding sebelumnya.
Beberapa gejala demam typhoid:

  • Demam yang variatif, pada beberapa pasien kebanyakan demam semakin parah dirasakan pada malam hari lantaran aktifitas bakteri penyebabnya di dalam persebaran mengikuti aliran pembuluh darah.
  • Disertai dengan keluhan lemas, pusing serta sakit kepala.
  • Gejala mual sampai muntah juga biasa menyertai akibat sedang tidak stabilnya kondisi sistem cerna akibat keberadaan bakteri dalam sekitaran lambung juga.
  • Sakit perut yang terkadang disertai kembung juga menjadi gejala yang khas.
3.Kanker hati
Tak jauh juga tentang isu ancaman perihal higienitas. Di samping rentan terpapar bakteri, kacang tanah juga tidak jauh dari ancaman kontaminasi dari jenis jamur beracun. Salah satu yang paling populer yakni jenis aflatoksin. Jenis racun ini memiliki andil sebagai pemicu kanker ataupun zat karsinogen. Yang paling utama tersasar yakni tentu saja organ hati yang utamanya bekerja keras untuk menetralkan ragam zat racun yang berbahaya di dalam tubuh.
Jika fungsi hati menjadi turun drastis maka gejala kuning juga bisa saja menyertai kondisi pada penderita dengan ditambah pula keluhan lain semisal pada gangguan cerna dan seterusnya juga semakin tambah melemahnya kondisi badan. Jadi faktor kebersihan harus sangat diperhatikan saat mengkonsumsi kacang tanah sehingga dapat menikmati manfaat nutrisi di dalamnya tanpa harus mengalami dampak tak sehat yang tentunya tidak kita inginkan.

4.Menghambat pertumbuhan
Hal ini utamanya terjadi pada anak di usia yang pesat pertumbuhan. Di samping sebagai zat karsinogen bagi organ hati, jenis racun aflatoksin dari jamur yang mungkin ditemukan dalam kacang tanah juga berpengaruh buruk bagi laju pertumbuhan anak-anak. Terlebih jika dikonsumsi dalam jumlah banyak ataupun berkepanjangan tanpa disadari hal ini akan berdampak pada tumbuh kembang anak yang tidak optimal. Kita disarankan untuk lebih teliti lagi ya dalam memberi perhatian pada hal kecil yang ternyata bisa saja tanpa disadari dapat berimbas pada hal yang merugikan kesehatan kita apalagi dalam jangka panjang.

5. Permasalahan alergi
Kacang tanah merupakan suatu kudapan ringan yang kaya akan nutrisi bermanfaat. Namun di balik itu terdapat tidak sedikit pula orang yang memiliki alergi yang tidak dapat ditolerir jika bersinggungan dengan kacang tanah. Tingkat alergi berbeda pula mulai dari rendah hingga sampai sangat sensitif. Bisa dengan mengkonsumsi kacang tanah pada ukuran tertentu sampai pada tingkat parah yang hanya dengan menghirup udara yang terkandung sedikit saja unsur kacang tanah di dalamnya saja sudah mampu untuk menimbulkan reaksi alergi. Yang perlu diperhatikan bahwa reaksi alergi akut seperti jenis anafilaksis ini bisa saja sangat berakibat fatal bagi keselamatan jiwa pengidap alergi.

6. Radang rematik
Dalam kandungan kacang tanah terdapat suatu senyawa bernama lektin. Lektin sangat berguna bagi tanaman kacang untuk melindungi diri dari ancaman ragam hama yang menyerang. Penampang lektin biasanya memiliki struktur mendekati lengket dan saat kita mengkonsumsi kacang tanah kemungkinan besar lektin ini akan beredar dalam aliran darah dan mengikat glukosa darah kita sehingga dapat menimbulkan suatu reaksi peradangan. Lebih lanjut kita mengenalnya dengan radang rematik yang biasa menyerang sendi tulang kita. Penderita rematik juga biasa disarankan untuk mengurangi ragam makanan rendah purin selain kacang-kacangan juga ada kelompok seafood, makanan instan maupun sayuran tertentu semacam melinjo yang dapat semakin memperparah gejala yang ada. Imbangi minum lebih banyak air putih juga disarankan.

7. Permasalahan berat badan
Dalam beberapa kasus lain kandungan lektin dalam kacang tanah juga ternyata tidak dapat dicerna secara sempurna oleh sistem pencernakan kita lantaran strukturnya yang mendekati lengket. Dan juga kandungan lektin ini berpotensi untuk mengacaukan sistem tubuh yang erat kaitannya dengan fungsi insulin dan berujung pada kacaunya sistem tubuh dalam mengontrol pengaturan berat badan.

8. Penyakit jantung
Kacang tanah memiliki kandungan kaya akan asam lemak omega 6 namun berbanding terbalik dengan kandungan asam lemak omega 3 yang cenderung rendah. Padahal keduanya harus dalam jumlah seimbang keberadaannya di dalam tubuh demi memaksimalkan kinerja sistem tubuh secara keseluruhan.
Konsumsi kacang tanah berlebihan akan meningkatkan kadar asam lemak omega 6 yang justru dapat menghambat kinerja asam lemak omega 3 dalam pembentukan DHA dan EPA yang penting bagi tubuh. Beberapa masalah kesehatan yang ditimbulkan akibat timpangnya jumlah kedua asam lemak ini adalah dengan berpotensinya masalah peradangan pada tubuh dan juga manifestasi pada permasalahan sakit jantung.
Berikut kami sertakan beberapa jenis bahan makanan yang mengandung asam lemak omega 3 cukup tinggi demi menyeimbangkan kadarnya untuk setara dengan jumlah asam lemak omega 6:

  • Labu
  • Minyak mustard
  • Minyak ikan
  • Biji chia
  • Herbal biji rami
9. Ancaman pestisida
Sedari tadi telah dibahas bahwa tanaman kacang tanah sangat rentan terhadap serangan hama maupun parasit jamur. Tak pelak maka jamak sekali ditemui petani yang mencoba untuk menggunakan pestisida demi menyelamatkan tanaman kacang tanah mereka. Padahal pestisida merupakan suatu senyawa racun yang berbahaya jika masuk ke dalam tubuh manusia.
Berikut beberapa permasalahan kesehatan yang dapat diakibatkan oleh masuknya pestisida ke dalam tubuh manusia:

  1. Munculnya pandangan mata yang kabur
  2. Timbul gejala mual sampai pada muntah
  3. Berkucurnya keringat berlebih yang abnormal
  4. Sering timbul gejala lemas dan gampang sekali merasa kelelahan
  5. Muncul gangguan psikis ringan semisal lebih cenderung rentan gugup
  6. Potensi terjangkit gejala diare
  7. Memiliki kecenderungan gampang haus karena mulut menjadi terasa lebih kering
  8. Munculnya iritasi pada sekitar kulit, mata, tenggorokan maupun juga hidung.
  9. Muncul gejala mulai pusing sampai pada sakit kepala yang berat
10. Masalah Kardiovaskular
Hal ini tak terlepas dari kandungan lemak jenuh pada kacang tanah yang cukup tinggi. Dan sebagai sasaran utama yang akan mengalami masalah kesehatan jika kandungan lemak jenuh dalam tubuh melonjak naik yakni ragam masalah pada sistem kardiovaskular. Namun sebenarnya dalam kacang tanah sudah pula terkandung mineral tembaga yang ampuh juga dalam menetralisir beberapa efek bahaya dari lemak jenuh berlebih. Namun untuk tetap menjaga kesehatan terjamin maka konsumsi kacang tanah hanya dianjurkan pada porsi secukupnya saja dengan catatan tidak boleh berlebihan.
Berikut beberapa daftar masalah kesehatan kardiovaskular yang bisa mengancam akibat berlebihnya kadar lemak jenuh dalam tubuh:

  1. Melonjaknya tekanan darah tinggi
  2. Memicu pula permasalahan pada sistem cerna
  3. Muncul kebuntuan ataupun sumbatan pada pembuluh darah arter
  4. Dapat memicu timbulnya pecah pembuluh darah otak ataupun stroke
  5. Menjadi pemicu timbulnya serangan jantung mendadak
11. Beresiko pada program diet
Utamanya saat mengonsumsi kacang tanah berbumbu maka kita akan tersugesti untuk susah berhenti dan ingin terus memakannya berapapun jumlah yang ada sampai tak bersisa. Hal ini sangat buruk dampaknya bagi orang yang sedang menjalani program diet menjaga berat badan. Alih-alih daripada menjadikan kacang tanah sebagai cemilan akan lebih baik untuk mengkonsumsi ragam buah yang memiliki kandungan air serta serat tinggi yang sangat bagus untuk mendukung program diet.
Perlu diketahui bahwa per 100 gram kacang tanah saja sudah mengantongi kalori sebesar 567. Sungguh angka yang sangat tinggi. Mari bandingkan saja kalori yang terkandung dalam kedua bahan makanan berbeda yakni semisal kacang tanah dengan apel dalam takaran yang sama yakni sekitar dua puluh ons pada masing-masingnya. Kita akan mendapati hasil kalori yang mencengangkan dan cukup jauh berbeda yakni apel mengandung 320 sedangkan kacang tanah tak tanggung-tanggung memiliki kandungan sebesar 3400 kalori. Jadi jika anda sedang dalam program diet, maka pandai-pandailah dalam memilih jenis bahan makanan, takaran yang sama namun berbeda jenis makanan memiliki timbangan kalori yang jauh berbeda pula.

12. Gangguan ginjal
Mengkonsumsi kacang tanah terlebih yang telah dibumbui dapat mengancam kesehatan organ ginjal serta masalah kesehatan lainnya lantaran kandungan sodium tinggi di dalamnya. Beberapa masalah kesehatan lainnya yang mungkin muncul yakni seperti kanker pada saluran cerna, kerapuhan dan keropos tulang atau osteoporosis, sakit jantung, serangan jantung, stroke hingga pada hipertensi.
Namun juga perlu diingat jika dikonsumsi dalam batas sewajarnya maka kandungan mineral sodium juga sejujurnya bermanfaat bagi keseimbangan kinerja sistem tubuh. Seperti menjaga kinerja otot secara lebih maksimal, meningkatkan performa persyarafan dalam otak, menyeimbangkan kondisi cairan tubuh dan seterusnya. Untuk itu mari atur untuk senantiasa lebih bijak lagi dalam penerapan porsi kudapan kita ya.

DAFTAR PUSTAKA

Adisarwanto, T. 2000. Meningkatkan Produksi Kacang Tanah di Lahan Sawah dan Lahan Kering. Jakarta : Penebar Swadaya.
Marzuki, R. 2007. Bertanam Kacang Tanah. Jakarta : Penebar Swadaya.
Kasno, A. 2007. Strategi Pengembangagn Kacang Tanah di Indonesia. Peningkatan Produksi Kacang-Kacangan dan Umbi-umbian Mendukung Kemandirian Pangan. Bogor : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.
Pitojo, S. 2005. Benih Kacang Tanah. Yogyakarta : Kanisius
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2010. Budidaya kacang Tanah. http://www.deptan.go.id/ditjentan. [5 Maret 2010]
Yaqin, N. 1997. Produktivitas Lima Genotipe Kacang Tanah (Arachis hypogae L) pada Beberapa Jarak Tanam. Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor
Halim, Abdul. 2004. Pengaruh Jarak Tanam dan Pemberian Berbagai Dosis Kotoran Ayam terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogae L). Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor


Wijaya, Andy. 2011. Pengaruh Pemupukan dan Pemberian Kapur Terhadap Pertumbuhan Daya Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogae L). Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor

http://www.agronomers.com/2014/09/tanaman-kacang-tanah-arachis-hypogaea.html 

halosehat.com/makanan/makanan-berbahaya/bahaya-kacang-tanah

Komentar

Postingan Populer