BAYAM
Pengertian Bayam
Bayam
adalah tanaman sayur-sayuran dengan nama ilmiah Amaranthus spp. Kata
"amaranth" dalam bahasa Yunani berarti "everlasting" (abadi). Tumbuhan
ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting. Tanaman bayam
berasal dari daerah Amerika tropik. Tanaman bayam semula dikenal sebagai
tumbuhan hias. Bayam dapat tumbuh sepanajng tahun, dimana saja, baik
didataran rendah maupun didataran tinggi. Pertumbuhan paling baik pada
tanah subur dan banyak sinar matahari. Suhu yang baik 25-36 c dan pH
tanah antara 6-7. waktu tanam terbaik pada awal musim kemarau.
Tanaman
bayam dikenalkan sebagai bahan pangan sumber protein, terutama untuk
negara-negara berkembang. Diduga tanaman bayam masuk ke Indonesia pada
abad XIX ketika lalu lintas perdagangan orang luar negeri masuk ke
wilayah Indonesia.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Upafamili : Amaranthoideae
Genus : Amaranthus
Bayam Terdiri Dari 2 Macam
Bayam
petik dan bayam cabut. Bayam petik berdaun lebar dan tumbuh tegak besar
(hingga dua meter) dan daun mudanya dimakan terutama sebagai lalapan
(misalnya pada pecel, gado-gado), urap, serta digoreng setelah dibalur
tepung. Daun bayam cabut berukuran lebih kecil dan ditanam untuk waktu
singkat (paling lama 25 hari)
Jenis Tumbuhan Bayam
Terdapat
tiga varietas bayam yang termasuk ke dalam Amaranthus tricolor, yaitu
bayam hijau biasa, bayam merah (Blitum rubrum), yang batang dan daunnya
berwarna merah yang mengandung cairan merah, dan bayam putih (Blitum
album), yang berwarna hijau keputih-putihan. Selain Amaranthus
tricolor (A. tricolor), terdapat bayam jenis lain, seperti bayam kakap
(A. hybridus), bayam duri (A.spinosus), dan bayam kotok/bayam tanah (A.
blitum).
Morfologi Tumbuhan Bayam
Akar Bayam
Akar tanaman bayam memiliki sistem perakaran tunggal.
Batang Bayam
Batang
tanaman bayam berbentuk bulat, berair, lunak serta kurang berkayu.
Warna batang bayam tergantung dari jenis bayam tersebut bayam hijau
memiliki batang berwarna hijau, begitu juga bayam merah juga memiliki
batang berwarna merah.
Daun
Daun
bayam termasuk daun tunggal bertangkai. Warna daun mengikuti jenis
bayam. Bentuk daun bundar telur memanjang. Panjang daun 1,5 cm sampai
6,0m cm. Lebar daun 0,5 cm hingga 3,2 cm. Tangkai daun berbentuk bulat,
dengan bentuk permukaan opacus. Panjang tangkai daun 0,5 cm sampai 9,0
cm.
Bunga Bayam
Bunga
bayam merupakan bunga berkelamin tunggal, tersusun majemuk tipe tukal
yang rapat, berwarna hijau. Memiliki 5 mahkota dengan panjang 1,5 sampai
2,5 mm. Bunga jantan memiliki bentuk bulir, untuk bunga betina
berbentuk bulat yang terdapat pada ketiak batang.
Buah bayam
Buah bayam berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang 1,5 mm.
Biji Bayam
Biji bayam berwarna hitam mengkilat dengan panjang antara 0,8 sampai 1 mm.
JENIS
Terdapat 2 jenis bayam iaitu:
Bayam sesuai ditanam dipelbagai jenis tanah terutama tanah gembur liat ringan dan tanah liat berpasir. Tanah yang aya dengan bahan organik, mempunyai saliran yang baik dan mempunyai kemasaman tanah di antar 5.5 – 6.5 adalah aling sesuai.
PENANAMAN
Menyediakan Batas ajak dan gemburkan tanah sebelum menyediakan batas. Ukuran batas ialah 120 cm lebar, 20-30 cm tinggi dan 760 m panjang. Jarak antara batas ialah 46 cm. Buat tiga alur kecil memanjang di permukaan batas. Enanam ayam ditanam terus dengan menggunakan biji benih. Oleh kerana biji benih bayam berkeadaan halus, gaulkan biji enih dengan pasir atau tanah peroi sebelum disemai. Kemudian taburkan sama rata ke dalam alur-alur di atas batas. elepas 2-3 hari anak benih akan bercambah. Jarakkan mengikut ukuran yang disyorkan iaitu 8-10cm antara pokok an 2-3 cm antara barisan. Sebanyak 6-7 kg biji benih diperlukan untuk 1 hektar. ayam boleh juga disemai di dalam tapak semaian sebelum di ubah ke batas. Sebelum menyemai, gaulkan biji benih engan racun kulat seperti Thiram dengan kadar 3 gm Thiram dengan 1000 gm biji benih untuk mencegah penyakit elecuh. Lebih kurang 12 hari selepas menyemai, siram anak benih dengan baja larutan urea sebanyak 4 gm dalam eliter air. Sungkupan penuh dibuat 3 hari selepas selepas menyemai. Ubah dan tanam anak-anak benih ke atas batas ang telah disediakan selepas 3-4 minggu disemai.
PENJAGAAN
Membaja aja organik seperti tahi ayam boleh digunakan sebagai baja asas. Baja ini digaul kedalam batas. Lebih kurang 5 tan etrik baja ini diperlukan untuk sehektar. ebagai panduan, kadar pembajaan yang disyorkan 100 kg N, 23 kg P2O5, 144 kg K2O sehektar.
pada hari ke-4 dan hari ke 10-14. aja-baja ini digaul dan ditabur di antara lorong-lorong pokok. Enyiram ayam memerlukan air yang banyak untuk pembesarannya. Dalam musim panas siram 2 kali sehari. Ungkupan ungkupan diletakkan di atas batas selepas manabur benih atau mengubah. Gunakan pelepah kelapa atau rumputrumput ering sebagai bahan sungkupan. Sungkupan boleh mengawal kehilangan air, pertumbuhan rumput rampai erta memperbaiki struktur serta kesuburan tanah. Erumput awalan rumput rampai dilakukan sepanjang masa. Merumput boleh dilakukan dengan tangan.
MEMUNGUT HASIL
Bayam boleh dipungut 3-4 minggu selepas ditanam atau apabila pokok mencapai 20-25 cm tinggi. Kutipan dibuat 3-7 ari sekali. Pokok dicabut atau dipotong batangnya.
MUSUH DAN PENYAKIT
Sentra Penanaman
Pusat penanaman bayam di Indonesia adalah Jawa Barat (4.273 hektar), Jawa Tengah (3.479 ektar), dan Jawa Timur (3.022 hektar). Propinsi lainnya berada pada kisaran luas panen ntara 13.0-2.376 hektar. Di Indonesia total luas panen bayam mencapai 31.981 hektar atau enempati urutan ke-11 dari 18 jenis sayuran komersial yang dibudidayakan dan dihasilkan leh Indonesia. Produk bayam nasional sebesar 72.369 ton tau rata-rata 22,63 kuintal per ektar.
Jenis Tanaman
Keluarga Amaranthaceae memiliki sekitar 60 genera, terbagi dalam sekitar 800 spesies ayam (Grubben, 1976). Dalam kenyataan di lapangan, penggolongan jenis bayam dibedakan tas 2 macam, yaitu bayam liar dan bayam budidaya. Bayam liar dikenal 2 jenis, yaitu bayam anah (A. blitum L.) dan bayam berduri (A. spinosus L.). Ciri utama bayam liar adalah atangnya berwarna merah dan daunnya kaku (kasap).
Jenis bayam budidaya dibedakan 2 macam, yaitu:
Bayam merupakan bahan sayuran daun yang bergizi tinggi dan digemari oleh semua lapisan asyarakat. Daun bayam dapat dibuat berbagai sayur mayur, bahkan disajikan sebagai idangan mewah (elit). Di beberapa negara berkembang bayam dipromosikan sebagai sumber rotein nabati, karena berfungsi ganda bagi pemenuhan kebutuhan gizi maupu elayanan esehatan masyarakat. anfaat lainnya adalah sebagai bahan obat tradisional, dan juga untuk kecantikan. Akar bayam erah dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit disentr. Daun dan bunga bayam duri erkhasiat untuk mengobati penyakit asma dan eksim. Bahkan sampai batas tertentu, bayam apat mengatasi berbagai jenis penyakit dalam. Untuk tujuan pengobatan luar, bayam dapat ijadikan bahan kosmetik (kecantikan). Biji bayam digunakan untuk bahan makanan dan bat-obatan. Biji bayam dapat dimanfaatkan sebagai pencampur penyeling terigu dalam embuatan roti atau dibuat bubur biji bayam. Ekstrak biji bayam berkhasiat sebagai obat eputihan dan pendarahan yang berlebihan pada wanita yang sedang haid.
SYARAT PERTUMBUHAN
Iklim
Dataran tinggi merupakan tempat yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman bayam. ktinggian tempat yang baik yaitu ±2000 m dpl.
Pembibitan
Persyaratan Benih
Benih/biji yang baik untuk bertanam bayam adalah dapat memenuhi persyaratan sebagai erikut:
Penyiapan Benih
Benih Bayam sayur yang ditanam petani kebanyakan swadaya dari tanaman terdahulu yang engaja dibiarkan tumbuh terus untuk produksi biji. Keperluan benih untuk lahan 1 hektar erkisar antara 5-10 kg, atau 0,5-1,0 gram per m2 luas lahan. Biji dipanen pada waktu musim emarau dan hanya dipilih tandan yang sudah tua (masak). Tandan harus dijemur beberapa ari, kemudian biji dirontokkan dari tandan dan dipisahkan dari sisa-sisa tanaman. Untuk emproduksi bibit bagi satu hektar kebun yang berisi 25000-40000 tanaman, kemungkinan ibutuhkan sekitar 1-2 kg benih.
Teknik Penyemaian Benih
Lahan untuk pembibitan dipilih yang lebih tinggi dari sekitarnya dan bebas dari hama dan enyakit tanaman maupun gulma. Pembibitan diberi atap plastik atau atap jerami padi. Benih ayam disebar merata atau berbaris-baris pada tanah persemaian dan ditutup dengan selapis anah tipis.
Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Dalam pemeliharaan benih/bibit perlu dilakukan penyiraman dengan teratur dan hati-hati. anah yang digunakan juga perlu dipupuk agar kesuburannya tetap terjaga. Pupuk yang igunakan sebaiknya pupuk kandang. Setelah bibit tumbuh dan ada benih yang terserang ama/penyakit maka perlu disemprot dengan pestisida dengan dosis rendah.
Pemindahan Bibit
Setelah bibit tumbuh berumur sekitar 7-14 hari, bibit dipindah-tanam ke dalam pot-pot yang erbuat daun pisang atau kantong plastik es mambo yang sebelumnya telah diisi dengan edium tumbuh campuran tanah dan pupuk organik yang halus (1:1). Bibit dalam pot disiram eratur dan setelah berumur sekitar 7-14 hari setelah dipotkan, bibit tersebut telah siap untuk ipindah-tanam ke lapangan.
Pengolahan Media Tanam
Persiapan
Sebelum pengolahan lahan dilakukan perlu diketahui terlebih dahulu pH tanah yang sesuai aitu antara 6-7 sehingga perlu dilakukan pengukuran dengan menggunakan pH-meter.Selanjutnya menganalisis tanah yang cocok untuk tanaman bayam, apakah perlu dilakukan emupukan atau tidak. Kapan tanaman akan ditanam dan sebaiknya pada awal musim hujan tau akhir musim kemarau. Berapa luas lahan yang akan ditanami dan akan melakukan istem olikultur atau monokultur. Dan berapa banyak kebutuhan benih untuk dapat memenuhi produk ayam yang diinginkan.
Pembukaan Lahan
Lahan yang akan ditanami dicangkul/dibajak sedalam 30-40 cm, bongkah tanah dipecah ulma dan seluruh sisa tanaman diangkat dan disingkirkan lalu diratakan. Lahan emudian ibiarkan selama beberapa waktu agar tanah matang benar.
Pembentukan Bedengan
Setelah tahap pencangkulan kemudian dibuat bedengan dengan lebar sekitar 120 cm atau160 cm, tergantung jumlah populasi tanaman yang akan ditanam nanti. Dibuat parit antar edengan selebar 20-30 cm, kedalaman 30 cm untuk drainase. Pada bedengan dibuatlubang-lubang tanam, jarak antar barisan 60-80 cm, jarak antar lubang (dalam barisan) 40-50cm.
Pengapuran
Apabila pH tanah terlalu rendah maka diperlukan pengapuran untuk menaikkannya.
Pengapuran dapat menggunakan kapur pertanian atau Calcit maupun Dolomit. Pada tipe tanahpasir sampai pasir berlempung yang pH-nya 5,5 diperlukan ± 988 kg kapur pertanian/ha untukmenaikkan pH menjadi 6,5. Kisaran kebutuhan kapur pertanian pada tanah lempung berpasirhingga liat berlempung ialah antara 1.730-4.493 kg/hektar. Sebaliknya, untukmenurunkan pHtanah, dapat digunakan tepung Belerang (S) atau Gipsum, biasa sekitar 6 ton/hektar. Carapemberiannya, bahan-bahan tersebut disebar merata dan dicampur dengan tanah minimalsebulan sebelum tanam.
Pemupukan
Pemupukan awal menggunakan pupuk kandang yang telah masak. Waktu pemupukandilakukan satu minggu atau dua minggu sebelum tanam. Cara pemupukan adalah dengandisebarkan merata diatas bedengan kemudian diaduk dengan tanah lapisan atas. Untukpemupukan yang diberikan per lubanng tanam, cara pemberiannya dilakukan denganmemasukkan pupuk ke dalam lubang tanam. Dosis pemberian pupuk dasar disesuaikandengan jenis tanaman dan keadaan lahan. Akan tetapi dosis untuk pupuk kandang sekitar 10ton per hektar. Pemupukan per lubang tanam biasanya diperlukan sekitar 1-2 kg per lubangtanam.
Pemberian Mulsa
Untuk memperoleh hasil produksi yang berkualitas baik maka di dalam penanaman perludipasang palstik perak-hitam sebagai mulsa. Dengan penggunaan plastik ini dapat mengurangiserangan hama dan penyakit termasuk gangguan gulma dan lainnya.
Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam
Jarak tanam untuk tanaman bayam adalah antara 60 cm x 50 cm atau 80 cm x 40 cm. Jaraktanam tersebut dapat divariasikan sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan jenis bayamsehingga populasi tanaman per hektar berkisar antara 30.000-60.000 tanaman. Pola tanamuntuk bayam cabut adalah monokultur. Dalam satu hamparan lahan biasanya ditanam berbagaijenis tanaman dengan pola mosaik (perca), yaitu berbagai tanaman ditanam monokultur padapetak-petak tersendiri. Tanaman lainnya tadi antara lain seperti kakngkung (darat), selada,lobak, paria, kemangi dan sayuran lalapan lainnya.
Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dapat dibuat dengan menggunakan alat kayu dengan cara di pukul-pukulsehingga membentuk lubang. Jarak antara barisan adalah 60-80 cm dan jarak antar lubang(antar barisan) 40-50 cm.
Cara Penanaman
Penanaman dapat langsung di lapangan tanpa penyemaian atau dengan penyemaian terlebihdahulu. Apabila tanpa penyemaian maka biji bayam dicampur abu disebarkan langsung di atasbedengan menurut barisan pada jarak antar barisan 20 cm dan arahnya membujur dari Baratke Timur. Setelah disebarkan benih segera ditutup dengan tanah halus dan disiram hinggacukup basah. Waktu penanaman paling baik adalah pada awal musim hujan. Denganpenyemaian maka tanaman dapat tumbuh dengan lebih baik karena benih diperoleh dengancara seleksi untuk ditanam.
Pemeliharaan Tanaman
Penjarangan dan Penyulaman
Apabila sewaktu menyebar benih secara langsung di lapangan tidak merata maka akan terjadipertumbuhan yang mengelompok (rapat) sehingga pertumbuhannya terhambat karena salingbersaing satu sama lain. Oleh karena itu perlu dilakukan penjarangan sekaligus sebagai panenpertama. Apabila tanaman bayam dihasilkan dari benih yang disemai maka setelah penanamandi lapangan ada yang mati/terserang penyakit, maka perlu dilakukan penyulaman denganmengganti tanaman dengan yang baru. Caranya dengan mencabut dan apabila terserangpenyakit segera dimusnahkan agar tidak menular ke tanaman lainnya. Penyulaman dapatdilakukan seminggu setelah tanam.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan apabila muncul gulma tanaman Gelang (Portulaca oleracea) danrumput liar lainnya. Kehadiran gulma gelang dapat menurunkan produksi bayam antara30-65%. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah. Alat yang digunakandalam penyiangan dapat berupa cangkul kecil atau sabit. Caranya dengan dicangkul untukmencabut gulma atau langsung dicabut dengan tangan.Disamping itu pencangkulan dilakukanuntuk menggemburkan tanah.
Pembubunan
Proses pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
Perempalan
Apabila perawakan tanaman terlalu subur, mungkin perlu dilakukan perempalan tunas-tunasliar dan pemasangan ajir/turus untuk memperkuat tegaknya tanaman agar tidak rebah.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik, untuk tiap lubang calon tanamansekitar 0,4-0,8 kg. Dengan demikian kuantum pupuk organik akan berkisar 15-30 ton. Untukpertanaman di dataran rendah bekas sawah, pupuk organik tidak diberikan, tinggi bedenganperlu ditambah dan dalamnya parit antar bedengan perlu diperdalam. Pupuk organik yangdiberikan adalah pupuk N (Urea sekitar 250 kg/ha atau ZA 500 kg/ha) cara dilarutkan dalam air± 25 gram/10 liter air, TSP 300 kg/ha dan KCl 200 kg/ha. N diberikan dua kali, setengahtakaran pada waktu tanam dan yang setengahnya lagi pada umur 30 hari setelah tanam.Apabila ternyata nanti pertumbuhan tanaman kurang subur, dapat dipertimbangkan untukmemberi pupuk N susulan dengan takaran sekitar 125 kg/ha, interval sekitar 30 hari dandihentikan 30 hari sebelum panen. Pupuk P diberikan sekali pada waktu tanam,sedangkanpupuk K diberikan dua kali, setengah takaran pada waktu tanam dan setengah lagi pada umur30 hari setelah tanam.
Pengairan dan Penyiraman
Pada fase awal pertumbuhan, sebaiknya penyiraman dilakukan rutin dan intensif 1-2 kalisehari, terutama di musim kemarau. Waktu yang paling baik untuk menyiram tanaman bayamadalah pagi atau sore hari, dengan menggunakan alat bantu gembor (emrat) agar airsiramannya merata.
Waktu Penyemprotan Pestisida
Jenis pestisida yang digunakan untuk tanaman bayam adalah Dithane M-45 dengan dosis1,5-2 gram/liter air, Ambush 2 EC atau Lannate 2 EC dengan konsentrasi 2 gram per liter air.Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan alat penyemprot berupa tangki sprayer. Carapenyemprotan yaitu jangan dilakukan ketika angin bertiup kencang dan jangan menentang arahdatangnya angin. Jangan melakukan penyemprotan pada saat akan hujan dan sebaiknyadicampurkan bahan perekat. Waktu penyemprotan dilakukan pada pagi hari benar atau sorehari ketika udara masih tenang. Hal tersebut untuk menghindari matinya lebah atau seranggalainnya yang menguntungkan.
Hama dan Penyakit
Hama
Jenis gulma: rumput-rumputan, alang-alang. Ciri-ciri: tumbuh mengganggu tanaman budidaya.Gejala: lahan banyak ditumbuhi pemila liar. Pencegahan: herbisida.
Panen
Ciri dan Umur Panen
Ciri-ciri bayam cabut siap panen adalah umur tanaman antara 25-35 hari setelah tanam.Tinggi tanaman antara 15-20 cm dan belum berbunga. Waktu panen yang paling baik adalahpagi atau sore hari, saat suhu udara tidak terlalu tinggi.
Cara Panen
Cara panennya adalah dengan mencabut seluruh bagian tanaman dengan memilih tanamanyang sudah optimal. Tanaman yang masih kecil diberi kesempatan untuk tumbuh membesar,sehingga panen bayam identik dengan penjarangan.
3.6.3. Periode PanenPanen pertama dilakukan mulai umur 25-30 hari setelah tanam, kemudian panen berikutnyaadalah 3-5 hari sekali. Tanaman yang sudah berumur 35 hari harus dipanen seluruhnya, karenabila melampaui umur tersebut kualitasnya menurun atau rendah; daun-daunnya menjadi kasardan tanaman telah berbunga.3.6.4. Prakiraan ProduksiProduksi bayam per hektar dapat mencapai sekitar 22.630 kg.
Pasca Pnen
Pengumpulan
Pengumpulan dilakukan setelah panen dengan cara meletakkan di suatu tempat yang teduhagar tidak terkena sinar matahari langsung, karena dapat membuat daun layu.
Penyortiran dan Penggolongan
Penyortiran dilakukan dengan memisahkan bayam yang busuk dan rusak dengan bayam yangbaik dan segar. Disamping itu juga penggolongan terhadap bayam yang daunnya besar danyang daunnya kecil. Setelah itu diikat besar-besar maupun langsung degan ukuran ibu jari.
Penyimpanan
Penyimpanan untuk menjaga kesegaran bayam dapat diperpanjang dari 12 jam tempatterbuka (suhu kamar) menjadi 12-14 hari dengan perlakuan suhu dingin mendekati 0 derajat C,12 / 13misalnya dengan remukan es.
Pengemasan dan Pengangkutan
Pengemasan (pewadahan) dalam telombong atau dedaunan yang digulungkan menyelimutiseluruh bagian bayam, sehingga terhindar dari pengaruh langsung sinar matahari.Pengangkutan ke pasar dengan cara dipikul maupun angkutan lainnya, seperti mobil ataugerobak.
Pencucian
Pencucian hasil panen pada air yang mengalir dan bersih, atau air yang disemprotkan melaluiselang maupun pancuran.
Penanganan Lain
Bayam dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan. Sewaktu memasak bayam ialah tidakboleh terlalu lama. Bayam cukup hanya direbus selama ± 5 menit. Memasak bayam terlalulama akan menyebabkan daun-daunnya menjadi hancur (lonyoh), rasanya tidak enak, dankandungan vitamin C-nya menguap (menghilang).
Sumber :
Terdapat 2 jenis bayam iaitu:
- Bayam berwarna hijau. Jenis ini berdaun lebar dan kadangkala berdaun bujur.
- Bayam berwarna hijau keunguan dan kemerahan.
Bayam sesuai ditanam dipelbagai jenis tanah terutama tanah gembur liat ringan dan tanah liat berpasir. Tanah yang aya dengan bahan organik, mempunyai saliran yang baik dan mempunyai kemasaman tanah di antar 5.5 – 6.5 adalah aling sesuai.
PENANAMAN
Menyediakan Batas ajak dan gemburkan tanah sebelum menyediakan batas. Ukuran batas ialah 120 cm lebar, 20-30 cm tinggi dan 760 m panjang. Jarak antara batas ialah 46 cm. Buat tiga alur kecil memanjang di permukaan batas. Enanam ayam ditanam terus dengan menggunakan biji benih. Oleh kerana biji benih bayam berkeadaan halus, gaulkan biji enih dengan pasir atau tanah peroi sebelum disemai. Kemudian taburkan sama rata ke dalam alur-alur di atas batas. elepas 2-3 hari anak benih akan bercambah. Jarakkan mengikut ukuran yang disyorkan iaitu 8-10cm antara pokok an 2-3 cm antara barisan. Sebanyak 6-7 kg biji benih diperlukan untuk 1 hektar. ayam boleh juga disemai di dalam tapak semaian sebelum di ubah ke batas. Sebelum menyemai, gaulkan biji benih engan racun kulat seperti Thiram dengan kadar 3 gm Thiram dengan 1000 gm biji benih untuk mencegah penyakit elecuh. Lebih kurang 12 hari selepas menyemai, siram anak benih dengan baja larutan urea sebanyak 4 gm dalam eliter air. Sungkupan penuh dibuat 3 hari selepas selepas menyemai. Ubah dan tanam anak-anak benih ke atas batas ang telah disediakan selepas 3-4 minggu disemai.
PENJAGAAN
Membaja aja organik seperti tahi ayam boleh digunakan sebagai baja asas. Baja ini digaul kedalam batas. Lebih kurang 5 tan etrik baja ini diperlukan untuk sehektar. ebagai panduan, kadar pembajaan yang disyorkan 100 kg N, 23 kg P2O5, 144 kg K2O sehektar.
pada hari ke-4 dan hari ke 10-14. aja-baja ini digaul dan ditabur di antara lorong-lorong pokok. Enyiram ayam memerlukan air yang banyak untuk pembesarannya. Dalam musim panas siram 2 kali sehari. Ungkupan ungkupan diletakkan di atas batas selepas manabur benih atau mengubah. Gunakan pelepah kelapa atau rumputrumput ering sebagai bahan sungkupan. Sungkupan boleh mengawal kehilangan air, pertumbuhan rumput rampai erta memperbaiki struktur serta kesuburan tanah. Erumput awalan rumput rampai dilakukan sepanjang masa. Merumput boleh dilakukan dengan tangan.
MEMUNGUT HASIL
Bayam boleh dipungut 3-4 minggu selepas ditanam atau apabila pokok mencapai 20-25 cm tinggi. Kutipan dibuat 3-7 ari sekali. Pokok dicabut atau dipotong batangnya.
MUSUH DAN PENYAKIT
Sentra Penanaman
Pusat penanaman bayam di Indonesia adalah Jawa Barat (4.273 hektar), Jawa Tengah (3.479 ektar), dan Jawa Timur (3.022 hektar). Propinsi lainnya berada pada kisaran luas panen ntara 13.0-2.376 hektar. Di Indonesia total luas panen bayam mencapai 31.981 hektar atau enempati urutan ke-11 dari 18 jenis sayuran komersial yang dibudidayakan dan dihasilkan leh Indonesia. Produk bayam nasional sebesar 72.369 ton tau rata-rata 22,63 kuintal per ektar.
Jenis Tanaman
Keluarga Amaranthaceae memiliki sekitar 60 genera, terbagi dalam sekitar 800 spesies ayam (Grubben, 1976). Dalam kenyataan di lapangan, penggolongan jenis bayam dibedakan tas 2 macam, yaitu bayam liar dan bayam budidaya. Bayam liar dikenal 2 jenis, yaitu bayam anah (A. blitum L.) dan bayam berduri (A. spinosus L.). Ciri utama bayam liar adalah atangnya berwarna merah dan daunnya kaku (kasap).
Jenis bayam budidaya dibedakan 2 macam, yaitu:
- Bayam cabut atau bayam sekul alias bayam putih (A. tricolor L.). Ciri-ciri bayam cabut adalah emiliki batang berwarna kemerah-merahan atau hijau keputih-putihan, dan memilki bunga ang keluar dari ketiak cabang. Bayam cabut yang batangnya merah disebut bayam merah, edangkan yang batangnya putih disebut bayam putih.
- Bayam tahun, bayam skop atau bayam kakap (A. hybridus L.). Ciri-ciri bayam ini adalah emiliki daun lebar-lebar, yang dibedakan atas 2 spesies yaitu:
- Ahybridus caudatus L., memiliki daun agak panjang dengan ujung runcing, berwarna hijau emerah-merahan atau merah tua, dan bunganya tersusun dalam rangkaian panjang terkumpul ada ujung batang.
- Ahibridus paniculatus L., mempunyai dasar daun yang lebar sekali, berwarna hijau, rangkaian unga panjang tersusun secara teratur dan besar-besar pada ketiak daun. arietas bayam unggul ada 7 macam yaitu; varietas Giri Hijau, Giti Merah, Maksi, Raja, Betawi, kop, dan Hijau. Sedangkan beberapa varietas bayam cabut unggul adalah Cempaka 10 dan empaka 20.
Bayam merupakan bahan sayuran daun yang bergizi tinggi dan digemari oleh semua lapisan asyarakat. Daun bayam dapat dibuat berbagai sayur mayur, bahkan disajikan sebagai idangan mewah (elit). Di beberapa negara berkembang bayam dipromosikan sebagai sumber rotein nabati, karena berfungsi ganda bagi pemenuhan kebutuhan gizi maupu elayanan esehatan masyarakat. anfaat lainnya adalah sebagai bahan obat tradisional, dan juga untuk kecantikan. Akar bayam erah dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit disentr. Daun dan bunga bayam duri erkhasiat untuk mengobati penyakit asma dan eksim. Bahkan sampai batas tertentu, bayam apat mengatasi berbagai jenis penyakit dalam. Untuk tujuan pengobatan luar, bayam dapat ijadikan bahan kosmetik (kecantikan). Biji bayam digunakan untuk bahan makanan dan bat-obatan. Biji bayam dapat dimanfaatkan sebagai pencampur penyeling terigu dalam embuatan roti atau dibuat bubur biji bayam. Ekstrak biji bayam berkhasiat sebagai obat eputihan dan pendarahan yang berlebihan pada wanita yang sedang haid.
SYARAT PERTUMBUHAN
Iklim
- Keadaan angin yang terlalu kencang dapat merusak tanaman bayam khususnya untuk bayam ang sudah tinggi. Kencangnya angin dapat merobohkan tanaman.
- Karena tanaman bayam cocok ditanam di dataran tinggi maka curah hujannya juga termasuk inggi sebagai syarat pertumbuhannya. Curah hujannya bisa mencapai lebih dari 1.500 m/tahun.
- Tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh. Kebutuhan akan sinar matahari untuk anaman bayam cukup besar. Pada tempat yang terlindungi (ternaungi), pertumbuhan bayam enjadi kurus dan meninggi akibat kurang mendapat sinar matahari penuh
- Suhu udara yang sesuai untuk tanaman bayam berkisar antara 16-20 derajat C.
- Kelembaban udara yang cocok untuk tanaman bayam antara 40-60%.
- Tanaman bayam menghendaki tanah yang gembur dan subur. Jenis tanah yang sesuai untuk anaman bayam adalah yang penting kandungan haranya terpenuhi.
- Tanaman bayam termasuk peka terhadap pH tanah. Bila pH tanah di atas 7 (alkalis), ertumbuhan daun-daun muda (pucuk) akan memucat putih kekuning-kuningan (klorosis). ebaliknya pada pH di bawah 6 (asam), pertumbuhan bayam akan merana akibat kekurangan eberapa unsur. Sehingga pH tanah yang cocok adalah antara 6-7.
- Tanaman bayam sangat reaktif dengan ketersediaan air di dalam tanah. Bayam termasuk anaman yang membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhannnya. Bayam yang kekurangan ir akan terlihat layu dan terganggu pertumbuhannya. Penanaman bayam dianjurkan pada awalmusim hujan atau akhir musim kemarau.
- Kelerengan lahan untuk budidaya tanaman bayam adalah sekitar 15-45 derajat.
Dataran tinggi merupakan tempat yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman bayam. ktinggian tempat yang baik yaitu ±2000 m dpl.
Pembibitan
Persyaratan Benih
Benih/biji yang baik untuk bertanam bayam adalah dapat memenuhi persyaratan sebagai erikut:
- berasal dari induk yang sehat,
- bebas dari hama/penyakit,
- daya kecambah 80 prosen, dan
- memiliki kemurnian benih yang tinggi.
Penyiapan Benih
Benih Bayam sayur yang ditanam petani kebanyakan swadaya dari tanaman terdahulu yang engaja dibiarkan tumbuh terus untuk produksi biji. Keperluan benih untuk lahan 1 hektar erkisar antara 5-10 kg, atau 0,5-1,0 gram per m2 luas lahan. Biji dipanen pada waktu musim emarau dan hanya dipilih tandan yang sudah tua (masak). Tandan harus dijemur beberapa ari, kemudian biji dirontokkan dari tandan dan dipisahkan dari sisa-sisa tanaman. Untuk emproduksi bibit bagi satu hektar kebun yang berisi 25000-40000 tanaman, kemungkinan ibutuhkan sekitar 1-2 kg benih.
Teknik Penyemaian Benih
Lahan untuk pembibitan dipilih yang lebih tinggi dari sekitarnya dan bebas dari hama dan enyakit tanaman maupun gulma. Pembibitan diberi atap plastik atau atap jerami padi. Benih ayam disebar merata atau berbaris-baris pada tanah persemaian dan ditutup dengan selapis anah tipis.
Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Dalam pemeliharaan benih/bibit perlu dilakukan penyiraman dengan teratur dan hati-hati. anah yang digunakan juga perlu dipupuk agar kesuburannya tetap terjaga. Pupuk yang igunakan sebaiknya pupuk kandang. Setelah bibit tumbuh dan ada benih yang terserang ama/penyakit maka perlu disemprot dengan pestisida dengan dosis rendah.
Pemindahan Bibit
Setelah bibit tumbuh berumur sekitar 7-14 hari, bibit dipindah-tanam ke dalam pot-pot yang erbuat daun pisang atau kantong plastik es mambo yang sebelumnya telah diisi dengan edium tumbuh campuran tanah dan pupuk organik yang halus (1:1). Bibit dalam pot disiram eratur dan setelah berumur sekitar 7-14 hari setelah dipotkan, bibit tersebut telah siap untuk ipindah-tanam ke lapangan.
Pengolahan Media Tanam
Persiapan
Sebelum pengolahan lahan dilakukan perlu diketahui terlebih dahulu pH tanah yang sesuai aitu antara 6-7 sehingga perlu dilakukan pengukuran dengan menggunakan pH-meter.Selanjutnya menganalisis tanah yang cocok untuk tanaman bayam, apakah perlu dilakukan emupukan atau tidak. Kapan tanaman akan ditanam dan sebaiknya pada awal musim hujan tau akhir musim kemarau. Berapa luas lahan yang akan ditanami dan akan melakukan istem olikultur atau monokultur. Dan berapa banyak kebutuhan benih untuk dapat memenuhi produk ayam yang diinginkan.
Pembukaan Lahan
Lahan yang akan ditanami dicangkul/dibajak sedalam 30-40 cm, bongkah tanah dipecah ulma dan seluruh sisa tanaman diangkat dan disingkirkan lalu diratakan. Lahan emudian ibiarkan selama beberapa waktu agar tanah matang benar.
Pembentukan Bedengan
Setelah tahap pencangkulan kemudian dibuat bedengan dengan lebar sekitar 120 cm atau160 cm, tergantung jumlah populasi tanaman yang akan ditanam nanti. Dibuat parit antar edengan selebar 20-30 cm, kedalaman 30 cm untuk drainase. Pada bedengan dibuatlubang-lubang tanam, jarak antar barisan 60-80 cm, jarak antar lubang (dalam barisan) 40-50cm.
Pengapuran
Apabila pH tanah terlalu rendah maka diperlukan pengapuran untuk menaikkannya.
Pengapuran dapat menggunakan kapur pertanian atau Calcit maupun Dolomit. Pada tipe tanahpasir sampai pasir berlempung yang pH-nya 5,5 diperlukan ± 988 kg kapur pertanian/ha untukmenaikkan pH menjadi 6,5. Kisaran kebutuhan kapur pertanian pada tanah lempung berpasirhingga liat berlempung ialah antara 1.730-4.493 kg/hektar. Sebaliknya, untukmenurunkan pHtanah, dapat digunakan tepung Belerang (S) atau Gipsum, biasa sekitar 6 ton/hektar. Carapemberiannya, bahan-bahan tersebut disebar merata dan dicampur dengan tanah minimalsebulan sebelum tanam.
Pemupukan
Pemupukan awal menggunakan pupuk kandang yang telah masak. Waktu pemupukandilakukan satu minggu atau dua minggu sebelum tanam. Cara pemupukan adalah dengandisebarkan merata diatas bedengan kemudian diaduk dengan tanah lapisan atas. Untukpemupukan yang diberikan per lubanng tanam, cara pemberiannya dilakukan denganmemasukkan pupuk ke dalam lubang tanam. Dosis pemberian pupuk dasar disesuaikandengan jenis tanaman dan keadaan lahan. Akan tetapi dosis untuk pupuk kandang sekitar 10ton per hektar. Pemupukan per lubang tanam biasanya diperlukan sekitar 1-2 kg per lubangtanam.
Pemberian Mulsa
Untuk memperoleh hasil produksi yang berkualitas baik maka di dalam penanaman perludipasang palstik perak-hitam sebagai mulsa. Dengan penggunaan plastik ini dapat mengurangiserangan hama dan penyakit termasuk gangguan gulma dan lainnya.
Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam
Jarak tanam untuk tanaman bayam adalah antara 60 cm x 50 cm atau 80 cm x 40 cm. Jaraktanam tersebut dapat divariasikan sesuai dengan tingkat kesuburan tanah dan jenis bayamsehingga populasi tanaman per hektar berkisar antara 30.000-60.000 tanaman. Pola tanamuntuk bayam cabut adalah monokultur. Dalam satu hamparan lahan biasanya ditanam berbagaijenis tanaman dengan pola mosaik (perca), yaitu berbagai tanaman ditanam monokultur padapetak-petak tersendiri. Tanaman lainnya tadi antara lain seperti kakngkung (darat), selada,lobak, paria, kemangi dan sayuran lalapan lainnya.
Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dapat dibuat dengan menggunakan alat kayu dengan cara di pukul-pukulsehingga membentuk lubang. Jarak antara barisan adalah 60-80 cm dan jarak antar lubang(antar barisan) 40-50 cm.
Cara Penanaman
Penanaman dapat langsung di lapangan tanpa penyemaian atau dengan penyemaian terlebihdahulu. Apabila tanpa penyemaian maka biji bayam dicampur abu disebarkan langsung di atasbedengan menurut barisan pada jarak antar barisan 20 cm dan arahnya membujur dari Baratke Timur. Setelah disebarkan benih segera ditutup dengan tanah halus dan disiram hinggacukup basah. Waktu penanaman paling baik adalah pada awal musim hujan. Denganpenyemaian maka tanaman dapat tumbuh dengan lebih baik karena benih diperoleh dengancara seleksi untuk ditanam.
Pemeliharaan Tanaman
Penjarangan dan Penyulaman
Apabila sewaktu menyebar benih secara langsung di lapangan tidak merata maka akan terjadipertumbuhan yang mengelompok (rapat) sehingga pertumbuhannya terhambat karena salingbersaing satu sama lain. Oleh karena itu perlu dilakukan penjarangan sekaligus sebagai panenpertama. Apabila tanaman bayam dihasilkan dari benih yang disemai maka setelah penanamandi lapangan ada yang mati/terserang penyakit, maka perlu dilakukan penyulaman denganmengganti tanaman dengan yang baru. Caranya dengan mencabut dan apabila terserangpenyakit segera dimusnahkan agar tidak menular ke tanaman lainnya. Penyulaman dapatdilakukan seminggu setelah tanam.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan apabila muncul gulma tanaman Gelang (Portulaca oleracea) danrumput liar lainnya. Kehadiran gulma gelang dapat menurunkan produksi bayam antara30-65%. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah. Alat yang digunakandalam penyiangan dapat berupa cangkul kecil atau sabit. Caranya dengan dicangkul untukmencabut gulma atau langsung dicabut dengan tangan.Disamping itu pencangkulan dilakukanuntuk menggemburkan tanah.
Pembubunan
Proses pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
Perempalan
Apabila perawakan tanaman terlalu subur, mungkin perlu dilakukan perempalan tunas-tunasliar dan pemasangan ajir/turus untuk memperkuat tegaknya tanaman agar tidak rebah.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik, untuk tiap lubang calon tanamansekitar 0,4-0,8 kg. Dengan demikian kuantum pupuk organik akan berkisar 15-30 ton. Untukpertanaman di dataran rendah bekas sawah, pupuk organik tidak diberikan, tinggi bedenganperlu ditambah dan dalamnya parit antar bedengan perlu diperdalam. Pupuk organik yangdiberikan adalah pupuk N (Urea sekitar 250 kg/ha atau ZA 500 kg/ha) cara dilarutkan dalam air± 25 gram/10 liter air, TSP 300 kg/ha dan KCl 200 kg/ha. N diberikan dua kali, setengahtakaran pada waktu tanam dan yang setengahnya lagi pada umur 30 hari setelah tanam.Apabila ternyata nanti pertumbuhan tanaman kurang subur, dapat dipertimbangkan untukmemberi pupuk N susulan dengan takaran sekitar 125 kg/ha, interval sekitar 30 hari dandihentikan 30 hari sebelum panen. Pupuk P diberikan sekali pada waktu tanam,sedangkanpupuk K diberikan dua kali, setengah takaran pada waktu tanam dan setengah lagi pada umur30 hari setelah tanam.
Pengairan dan Penyiraman
Pada fase awal pertumbuhan, sebaiknya penyiraman dilakukan rutin dan intensif 1-2 kalisehari, terutama di musim kemarau. Waktu yang paling baik untuk menyiram tanaman bayamadalah pagi atau sore hari, dengan menggunakan alat bantu gembor (emrat) agar airsiramannya merata.
Waktu Penyemprotan Pestisida
Jenis pestisida yang digunakan untuk tanaman bayam adalah Dithane M-45 dengan dosis1,5-2 gram/liter air, Ambush 2 EC atau Lannate 2 EC dengan konsentrasi 2 gram per liter air.Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan alat penyemprot berupa tangki sprayer. Carapenyemprotan yaitu jangan dilakukan ketika angin bertiup kencang dan jangan menentang arahdatangnya angin. Jangan melakukan penyemprotan pada saat akan hujan dan sebaiknyadicampurkan bahan perekat. Waktu penyemprotan dilakukan pada pagi hari benar atau sorehari ketika udara masih tenang. Hal tersebut untuk menghindari matinya lebah atau seranggalainnya yang menguntungkan.
Hama dan Penyakit
Hama
- Serangga ulat daun (Spodoptera Plusia Hymenia)Gejala: daun berlubang-lubang. Pengendalian: pestisida/cukup denganmenggoyangkan tanaman.
- Serangga kutu daun (Myzus persicae Thrips sp.)Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida/cukup denganmenggoyangkan tanaman.
- Serangga tungau (Polyphagotarsonemus latus)Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida/cukup denganmenggoyangkan tanaman.
- Serangga lalat (Liriomyza sp.)Gejala: daun rusak, berlubang dan layu. Pengendalian: pestisida/cukup denganmenggoyangkan tanaman.
- Rebah kecambahPenyebab: cendawan Phytium sp. Gejala: menginfeksi batang daun maupun batangdaun.
- Busuk basahPenyebab: cendawan Rhizoctonia sp. Gejala: adanya bercak-bercak putih.Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit rebah kecambah.
- Karat putihPenyebab: cendawan Choanephora sp. Gejala: menginfeksi batang daun dandaunnya. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit rebah kecambah.
Jenis gulma: rumput-rumputan, alang-alang. Ciri-ciri: tumbuh mengganggu tanaman budidaya.Gejala: lahan banyak ditumbuhi pemila liar. Pencegahan: herbisida.
Panen
Ciri dan Umur Panen
Ciri-ciri bayam cabut siap panen adalah umur tanaman antara 25-35 hari setelah tanam.Tinggi tanaman antara 15-20 cm dan belum berbunga. Waktu panen yang paling baik adalahpagi atau sore hari, saat suhu udara tidak terlalu tinggi.
Cara Panen
Cara panennya adalah dengan mencabut seluruh bagian tanaman dengan memilih tanamanyang sudah optimal. Tanaman yang masih kecil diberi kesempatan untuk tumbuh membesar,sehingga panen bayam identik dengan penjarangan.
3.6.3. Periode PanenPanen pertama dilakukan mulai umur 25-30 hari setelah tanam, kemudian panen berikutnyaadalah 3-5 hari sekali. Tanaman yang sudah berumur 35 hari harus dipanen seluruhnya, karenabila melampaui umur tersebut kualitasnya menurun atau rendah; daun-daunnya menjadi kasardan tanaman telah berbunga.3.6.4. Prakiraan ProduksiProduksi bayam per hektar dapat mencapai sekitar 22.630 kg.
Pasca Pnen
Pengumpulan
Pengumpulan dilakukan setelah panen dengan cara meletakkan di suatu tempat yang teduhagar tidak terkena sinar matahari langsung, karena dapat membuat daun layu.
Penyortiran dan Penggolongan
Penyortiran dilakukan dengan memisahkan bayam yang busuk dan rusak dengan bayam yangbaik dan segar. Disamping itu juga penggolongan terhadap bayam yang daunnya besar danyang daunnya kecil. Setelah itu diikat besar-besar maupun langsung degan ukuran ibu jari.
Penyimpanan
Penyimpanan untuk menjaga kesegaran bayam dapat diperpanjang dari 12 jam tempatterbuka (suhu kamar) menjadi 12-14 hari dengan perlakuan suhu dingin mendekati 0 derajat C,12 / 13misalnya dengan remukan es.
Pengemasan dan Pengangkutan
Pengemasan (pewadahan) dalam telombong atau dedaunan yang digulungkan menyelimutiseluruh bagian bayam, sehingga terhindar dari pengaruh langsung sinar matahari.Pengangkutan ke pasar dengan cara dipikul maupun angkutan lainnya, seperti mobil ataugerobak.
Pencucian
Pencucian hasil panen pada air yang mengalir dan bersih, atau air yang disemprotkan melaluiselang maupun pancuran.
Penanganan Lain
Bayam dapat diolah menjadi berbagai jenis masakan. Sewaktu memasak bayam ialah tidakboleh terlalu lama. Bayam cukup hanya direbus selama ± 5 menit. Memasak bayam terlalulama akan menyebabkan daun-daunnya menjadi hancur (lonyoh), rasanya tidak enak, dankandungan vitamin C-nya menguap (menghilang).
Sumber :
- Hadisoeganda, A. Widjaja W. 1996. Bayam Sayuran Penyangga Petani di Indonesia.Monograf No. 4. BPPP. Lembang, Bandung.
- Prasojo, B. Joko. 1984. Petunjuk Penggunaan Pestisida. Penebar Swadaya. Jakarta.
- Rahardi, F., CS. 1993. Agribisnis Tanaman Sayuran. Penebar Swadaya. Jakarta.
- Rukmana, Rahmat. 1994. Bayam Bertanam & Pengolahan Pascapanen. Kanisius.Yogyakarta.
- Setiawan, Ade Iwan. 1995. Sayuran Dataran Tinggi Budidaya dan Pengaturan Panen.Penebar Swadaya. Jakarta
- https://ajichrw.wordpress.com/2009/07/15/tanaman-bayam/
- http://ilmusejarahbiologi.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-definisi-tanaman-bayam-dan.htm
Komentar
Posting Komentar