SUSHI

Sejarah Sushi

Sushi  adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut, daging, sayuranmentah atau sudah dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula. Asal-usul kata sushi adalah kata sifat untuk rasa masam yang ditulis dengan huruf kanji sushi. Penulisan sushi menggunakan huruf kanji 寿司 yang dimulai pada zaman Edo periode pertengahan merupakan cara penulisan ateji (menulis dengan huruf kanji lain yang berbunyi yang sama).

Pada awalnya, sushi yang ditulis dengan huruf kanji merupakan istilah untuk salah satu jenis pengawetan ikan disebut gyoshō  yang membaluri ikan dengan garam dapur, bubuk ragi atau ampas sake. Konon kebiasaan mengawetkan ikan dengan menggunakan beras dan cuka berasal dari daerah pegunungan di Asia Tenggara . Istilah sushi berasal dari bentuk tata bahasa kuno yang tidak lagi dipergunakan dalam konteks lain; secara harfiah, “sushi” berarti “itu (berasa) masam”, suatu gambaran mengenai proses fermentasi dalam sejarah akar katanya. Dasar ilmiah di balik proses fermentasi ikan yang dikemas di dalam nasi ialah bahwa cuka yang dihasilkan dari fermentasi nasi menguraikan asam amino dari daging ikan. Hasilnya ialah salah satu dari lima rasa dasar, yang disebut umami dalam bahasa Jepang.

Sampai tahun 1970-an sushi masih merupakan makanan mewah. Rakyat biasa di Jepang hanya makan sushi untuk merayakan acara-acara khusus, dan terbatas pada sushi pesan-antar. Dalam manga, sering digambarkan pegawai kantor yang pulang tengah malam ke rumah dalam keadaan mabuk. Oleh-oleh yang dibawa untuk menyogok istri yang menunggu di rumah adalah sushi. Walaupun rumah makan kaitenzushi yang pertama sudah dibuka tahun 1958 di Osaka, penyebarannya ke daerah-daerah lain di Jepang memakan waktu lama. Makan sushi sebagai acara seluruh anggota keluarga terwujud di tahun 1980-an sejalan dengan makin meluasnya kaitenzushi.
Keberhasilan kaitenzushi mendorong perusahaan makanan untuk memperkenalkan berbagai macam bumbu sushi instan yang memudahkan ibu rumah tangga membuat sushi di rumah. chirashizushi atau temakizushi dapat dibuat dengan bumbu instan ditambah nasi, makanan laut, tamagoyaki dan nori.
sushi menjadi kuliner khas Jepang yang paling terkenal di dunia. Keberadaan sushi yang sudah merambah ke seluruh dunia ini berkat keunikan penyajiannya dan juga rasa autentiknya. Sushi identik dengan nasi yang diberi aneka lauk seafood sebagai topingnya. Nasi yang digunakan dalam sushi adalah nasi yang sudah dibumbui dengan cuka beras, garam, dan gula sehingga citarasa dari nasi sushi sendiri sudah sangat enak. Apalagi ditambah dengan seafood yang sengaja disajikan mentah  dan segar.



Sumber: pergikuliner.com

Sushi di Indonesia bisa dengan mudah kamu jumpai baik itu di restoran bintang lima lima hingga gerai pinggir jalan. Tapi tahukah kamu kalau sushi awalnya merupakan makanan kerajaan yang hanya bisa dinikmati kalangan bangsawan saja? Sebelum zaman Edo, sushi diciptakan karena adanya kebiasaan mengawetkan ikan dengan dibalut nasi yang dibumbui dengan cuka atau sake. Nasi yang digunakan tersebut pada awalnya tidak disantap tapi dibuang begitu saja karena tujuan awalnya adalah mengawetkan ikan laut agar tidak cepat basi.


Sampai pada tahun 1970, sushi masih menjadi kuliner mewah sehingga tak semua orang bisa menikmatinya. Baru pada tahun 1980-an, semakin banyak restoran sushi yang berdiri di Osaka dan Tokyo yang menyajikan sushi dengan ukuran lebih kecil dan harga yang cukup murah. Jika Osaka sangat identik dengan oshizushi yakni sushi kotak, Tokyo sangat identik dengan nigirizushi atau sushi kepal. 

Diantara kita siapa sih yang tak mnegenal shusi ?
makanan yang terkenal ini terbuat dari :
1. Nasi
2. lembaran Rumput laut
3. pilihan toping, seperti seafood atau jenis sayuran lainnya.

Sumber : 
https://hms270novita.wordpress.com/home/sejarah-sushi/
https://pergikuliner.com/blog/asal-usul-sushi-yang-awalnya-makanan-kerajaan. 

 

Komentar

Postingan Populer