COCONUT MILK, COCONUT OIL, & VEGETABLE OIL

COCONUT MILK
Coconut Milk or Santan adalah emulsi dalam bahasa kimianya. Yakni sistem koloid yang terdiri dari zat cair yang terdispersi dengan zat cair lainnya, tapi tidak saling melarutkan. Seperti susu, santan berwarna putih, tapi santan diperoleh dari perasan daging kelapa yang diparut atau diblender.

Santan sebagai bahan makanan kini sangat mudah didapatkan. Tanpa harus repot memarut kelapa atau memblender kelapa, kita bisa menggunakan santan instan siap pakai yang dijumpai di toko-toko bahan makanan. Santan siap pakai ini ada yang berupa bubuk dan ada yang cair. Pemakaiannya mudah, dan hasilnya tidak kalah dengan santan segar.

Fungsi santan memiliki aroma dan rasa yang khas, santan memiliki kandungan senyawa nonylmethylketon. Tak heran bila masakan bersantan memiliki aroma dan rasa yang enak. Namun, konsumsi santan pun tak baik bila berlebih. Santan mengandung banyak kalori dan lemak. Dalam satu sendok makan santan, terkandung sedikitnya 120 kalori. Itulah mengapa tidak baik jika kita banyak-banyak makanan bersantan. Selain kalori dan lemak, santan juga mengandung gula, kalsium, protein, kalium, dan zat besi. Kandungan protein dalam santan, baik untuk kesehatan rambut dan kuku.
Cara Mengolah Biasanya, kekhawatiran dalam membuat masakan bersantan muncul karena santan mudah pecah. Nah, ada beberapa trik untuk mengolah masakan bersantan agar santannya tidak gampang pecah :
Aduk santan secara kontinu;
Masukkan selembar kecil daun pisang dalam santan atau masakan bersantan;
Jika tak ingin masakan bersantan cepat basi, masukkan bahan santan ini terakhir saat memasak;
Jika ingin menyimpan santan agar lebih lama, taruh dalam wadah tertutup dan simpan dalam kulkas. Bila disimpan di kulkas, santan bisa bertahan selama seminggu, dan bila disimpan di freezer dapat bertahan 3 bulan.

http://www.kerjanya.net/faq/17876-santan.html

COCONUT OIL

Coconut oil atau minyak kelapa yaitu salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larus dalam pelarut organik non-polar, misalnya deitel eter (C2H50C2H5), kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya yang polaritasnya sama.
Minyak merupakan jenis senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti “triester dari gliserol”. Jadi minya juga merupakan senyawaan dari ester. Hasil hidrolisis minyak adalah asam karboksilat dan gliserol. Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.

Minyak memang merupakan istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak larut atau bercampur dengan air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Didalam minyak ada sifat tambahan lain yang disebut dengan awam : terasa licin saat dipegang. Dalam arti sempit kata “minyak” biasanya mengacu kepada minyak bumi (petroleum) atau produk olahannya seperti minyak tanah (kerosena). Namun, kata ini sebenarnya berlaku luas, baik untuk minyak sebagai bagian dari menu makanan (minyak goreng), bahan bakar (minyak tanah), pemulas (minyak rem), dan sebagai medium pemindah energi, maupun sebagai wangi-wangian (minyak nilam).

Jenis Jenis Minyak
Dilihat dari asalnya terdapat dua jenis atau golongan besar minyak yaitu yang di hasilkan tumbuh-tumbuhan (minyak nabati), hewani (minyak hewani), dan minyak yang diperoleh dari kegiatan penambangan (miyak bumi).

Minyak Tumbuhan dan Hewan
Minyak tumbuhan dan hewan semuanya merupakan lipid. Dari susut pandang kimia, minyak jenis ini sama saja dengan lemak. Minyak yang dibedakan dari lemak berdasarkan sifat fisiknya pada suhu ruang, ada yang berwujud cair dan padat. Penyusunnya bermacam-macam tetapi banyak dimanfaatkan orang hanya yang dari dua golongan saja yaitu :

Gliserida atau asam lemak, yang mencakup minyak makanan ( minyak sayur dan minyak ikan), bahan baku industri sabun, bahan campuran minak pelumas, dan bahan baku biodiesel. Golongan ini biasnaya bewujud padat atau cair pada suhu ruang tetapi tidak mudah menguap.

Terpena dan terpenoid, yang dikenal sebagai minyak atsiri, minyak esteris, minyak esensial (bukan asam lemak esensial), merupakan bahan dasar wangi-wangian (parfum), dan minyak gosok. Golongan ini praktis semuanya berasal dari tumbuhan yang dianggap memiliki khasiat penyembuhan (aromaterapi). Kelompok minyak ini memiliki aroma yang kuat karena sifatnya yang mudah menguap pada suhu ruang, sehingga disebut juga dengan minyak aromatik.

Beberapa jenis minyak tumbuhan lain yang sering digunakan :
Minyak ikan, kaya DHA, baik untuk kerja otak
Margarin, bentuk padat karena perubahan cis menjadi transfer
Biodiesel, bahan akar ramah lingkungan

https://minyakikan.co/pengertian-minyak/

Minyak nabati adalah trigliserida yang diekstrak dari tanaman. Istilah "minyak sayur" dapat didefinisikan secara sempit sebagai hanya mengacu pada minyak nabati yang cair pada suhu kamar, atau didefinisikan secara luas tanpa memperhatikan keadaan zat zat pada suhu tertentu. Untuk alasan ini, minyak nabati yang padat pada suhu kamar kadang disebut lemak nabati. Berbeda dengan trigliserida ini, wax sayuran kekurangan gliserin dalam strukturnya. Meskipun banyak bagian tanaman dapat menghasilkan minyak, dalam praktik komersial, minyak diekstraksi terutama dari biji.

Pada kemasan makanan, istilah "minyak sayur" sering digunakan dalam daftar bahan, bukan menentukan tanaman yang tepat yang digunakan, terutama bila minyak yang digunakan kurang diminati konsumen atau jika campuran digunakan, seperti kelapa sawit, canola, kedelai. , dan minyak safflower, (sedangkan minyak kelapa dan minyak zaitun dianggap lebih diminati).
adapun alasan yang dapat kita hindari dari minyak sayur seperti :

Mengandung lemak trans Tak banyak yang mengetahui bahwa minyak sayur mengandung lemak trans di dalamnya. Lemak ini bertanggung jawab terhadap peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan kanker.

Menyebabkan peradangan dan penyakit jantung 
Penelitian menunjukkan bahwa meskipun minyak sayur mampu menurunkan kolesterol, namun minyak ini mengandung lemak tak jenuh ganda yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Minyak nabati terutama yang mengandung asam lemak omega 6 dapat teroksidasi dalam tubuh Anda dan menyebabkan peradangan serta mutasi sel. Pada akhirnya peradangan ini mampu memblokir kesehatan arteri jantung.

Mengandung bahan kimia 
Tidak seperti mentega atau minyak kelapa, proses ekstraksi bahan minyak sayur harus dilakukan melalui proses kimiawi yang lebih kompleks. Sehingga tentu saja minyak ini mengandung bahan kimia yang lebih tinggi. Sebagian besar dari minyak sayur mengandung BHA atau BHT yang mencegahnya tidak cepat membusuk. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsinya terlalu berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati, infertilitas, serta penurunan sistem kekebalan tubuh.

Ternyata minyak nabati atau minyak sayur tidak sesehat seperti yang Anda pikirkan. Oleh karena itu Anda bisa menggunakan jenis minyak lainnya yang lebih sehat sebagai alternatif seperti minyak kelapa, minyak, zaitun, atau minyak kelapa sawit.


Komentar

Postingan Populer